Daftar Isi
rizqy.id – Pernah nggak, kamu buka sebuah artikel SEO terus nemu satu kalimat kecil, link ini nofollow atau link ini dofollow! Terus kamu mikir, bedanya apa sih? Banyak orang nganggep itu sepele dua link itu, padahal jenis link kecil tersebut bisa ngubah nasib halaman kamu di Google. Lalu yang menjadi pertanyaan, apa perbedaan link dofollow dan nofollow?
Nah di artikel ini kita bakal bongkar tuntas apa perbedaan link dofollow dan nofollow dengan bahasa yang gampang dimengerti dan buat kamu gak bertanya-tanya lagi, tidak menggunakan istilah teknis yang bikin pusing, tapi disajikan dengan fakta dan contoh yang langsung bisa kamu pakai. Siap dengan perjanjian lengkapnya? Yuk kita mulai dari dasar supaya kamu gak salah langkah waktu bangun strategi backlink.
Apa itu Link Dofollow?
Sebelum masuk ke perbandingan, penting buat tahu dulu apa itu link dofollow. Secara singkat, link dofollow adalah link biasa yang diikuti oleh mesin pencari. Artinya ketika Google merayapi sebuah halaman, ia akan meneruskan perayapan lewat link dofollow itu ke halaman tujuan.
Dari sudut pandang SEO, link dofollow sering dianggap mengirim nilai atau otoritas ke situs yang ditautkan, istilahnya sering disebut link juice. Intinya, link dofollow membantu halaman yang ditautkan untuk lebih mudah bersinar di hasil pencarian.
Manfaat Link Dofollow
Kalau kamu masih ragu apakah backlink dofollow itu benar-benar berpengaruh, ini rangkuman manfaat nyatanya buat website kamu. Mulai dari efek ke ranking sampai ke reputasi situs, semuanya saling berkaitan:
1. Meningkatkan Peluang Ranking di Google
Link dofollow itu ibarat rekomendasi resmi dari satu situs ke situs lainnya. Mesin pencari melihat rekomendasi ini sebagai sinyal bahwa halaman kamu layak dipercaya. Semakin banyak rekomendasi berkualitas yang masuk, makin tinggi juga peluang halaman kamu naik peringkat di hasil pencarian.
2. Mempercepat Proses Indexing Halaman Baru
Kalau kamu punya artikel atau halaman baru, link dofollow bisa bantu Google cepat nemuin halaman tersebut. Robot pencari bakal merayapi situs yang memberi link dofollow, lalu lanjut ke halaman kamu. Alhasil, proses indexing jadi lebih cepat dan konten kamu bisa muncul di hasil pencarian tanpa nunggu lama.
3. Mendatangkan Referral Traffic
Walaupun tujuan utama backlink itu SEO, link dofollow juga bisa bawa pengunjung langsung ke website kamu. Pembaca yang klik link di situs lain bakal diarahkan ke halamanmu, dan ini bisa jadi sumber traffic tambahan yang stabil kalau situs pemberi link punya pembaca setia.
4. Meningkatkan Kredibilitas Website
Kalau kamu dapat link dofollow dari situs besar atau punya reputasi tinggi, ini bisa ngasih kesan positif ke pembaca. Mereka jadi lebih percaya sama konten kamu karena ada situs lain yang merekomendasikan halamanmu secara terbuka.
5. Memperkuat Otoritas Domain (Domain Authority/DA)
Semakin banyak backlink dofollow yang relevan dan berkualitas, makin kuat otoritas domain kamu. Efeknya nggak cuma ke satu artikel, tapi bisa bantu keseluruhan performa website kamu di hasil pencarian Google.
Apa itu Link Nofollow?
Sekarang kita bahas yang satu lagi: link nofollow. Kalau dofollow bilang ikut!, nofollow lebih mirip bilang jangan ikuti. Secara teknis, atribut rel=”nofollow” memberi tahu mesin pencari untuk tidak meneruskan nilai otoritas lewat link tersebut. Artinya, meskipun pengunjung bisa klik dan pindah ke situsmu, mesin pencari nggak menganggap link itu sebagai rekomendasi untuk peringkat. Tapi jangan anggap remeh, nofollow punya fungsi strategis yang sering disalahpahami.
Manfaat Link Nofollow
Meskipun link nofollow tidak mengalirkan link juice, jenis link ini tetap punya peran penting di strategi SEO modern. Banyak orang cuma fokus ngejar dofollow, padahal tanpa nofollow, profil backlink kamu bisa kelihatan nggak natural. Nah, biar makin jelas, ini manfaat link nofollow yang wajib kamu tahu:
1. Mengurangi Risiko Spam di Website
Link nofollow biasanya dipasang di kolom komentar, forum, atau area user-generated content (UGC). Tujuannya adalah untuk mencegah spammer memanfaatkan websitemu sebagai tempat cari backlink murah. Dengan nofollow, kamu bisa jaga kualitas halaman dan hindari reputasi buruk karena tautan yang nggak relevan.
2. Bikin Profil Backlink Tampak Lebih Natural
Google suka profil backlink yang alami. Kalau backlink kamu 90% dofollow, Google bisa curiga kamu akali sistem. Nofollow membantu menyeimbangkan proporsi ini. Jadi meskipun nggak punya nilai ranking, link nofollow tetap bantu website kamu terlihat wajar dan aman dari potensi penalti.
3. Meningkatkan Branding dan Mendatangkan Traffic Nyata
Meski mesin pencari nggak ngitung nilai SEO dari nofollow, manusia tetap bisa nge-klik link-nya. Artinya, kamu bisa tetap dapat traffic, exposure, atau bahkan pelanggan. Apalagi kalau muncul di platform besar kayak Facebook, TikTok, atau media online popular, walaupun nofollow, efek brandingnya tetap kuat.
4. Ideal untuk Link Afiliasi dan Konten Berbayar
Untuk menjaga transparansi, link afiliasi atau konten bersponsor memang seharusnya memakai rel=”nofollow” atau rel=”sponsored”. Ini membantu Google memahami bahwa link tersebut bersifat promosi. Selain mengikuti pedoman Google, kamu juga terhindar dari risiko penalti akibat dianggap memanipulasi ranking.
5. Mencegah Perpindahan Otoritas ke Situs yang Tidak Kamu Percaya
Kadang kamu butuh menautkan sebuah sumber karena relevan dengan topik, tapi kamu kurang yakin dengan reputasi situs tersebut. Nah, nofollow jadi solusi aman. Kamu tetap bisa menyertakan referensi tanpa mengirimkan otoritas SEO ke website yang kualitasnya belum jelas.
Perbedaan Teknis yang Sering Dilupakan
Sekilas perbedaan dofollow dan nofollow cuma di satu atribut HTML. Tapi efek praktisnya jauh lebih kompleks. Dari sisi tampilan ke pembaca, link dofollow dan nofollow biasanya nggak beda. Bedanya cuma terlihat oleh bot mesin pencari.
Dalam HTML, dofollow itu biasanya link default (tidak perlu atribut khusus), sementara nofollow punya rel=”nofollow” atau rel=”sponsored” atau rel=”ugc” di beberapa implementasi modern. Yang penting: pilihan atribut ini menentukan apakah mesin pencari akan meneruskan otoritas atau tidak.
Kapan Pakai Dofollow vs Nofollow?
Jawabannya bisa dipakai bersamaan, tapi takarannya beda. Kalau targetmu adalah SEO organik dan membangun otoritas, kamu harus fokus dapat backlink dofollow dari situs berkualitas. Namun, link nofollow juga perlu agar profil backlinkmu tampak alami dan terhindar penalti. Dan contoh praktis adalah sebagai berikut:
- Link pada artikel berita atau guest post dari situs berotoritas: kejar dofollow.
- Link di komentar blog, forum, atau area iklan: biasanya nofollow (wajar).
- Link afiliasi dan konten bersponsor: pakai rel=”sponsored”.
- Link dari user-generated content: gunakan rel=”ugc” atau nofollow.
Contoh Kasus Nyata
Bayangkan dua blog A dan B. Blog A punya 50 backlink dofollow dari situs berkualitas; Blog B punya 300 backlink nofollow dari berbagai blog kecil. Secara murni SEO, Blog A kemungkinan besar lebih mudah naik peringkat karena kualitas link dofollow. Namun, jika Blog B punya traffic referral besar dari link nofollow di komunitas populer, dia tetap bisa meraih keuntungan nyata seperti konversi atau awareness. Jadi konteks itu penting, jangan hanya lihat jumlah.
Sekarang seharusnya kamu lebih jelas apa perbedaan link dofollow dan nofollow. Intinya: dofollow ngasih nilai SEO langsung, sementara nofollow lebih ke proteksi, naturalisasi profil backlink, dan branding. Keduanya punya peran berbeda tapi saling melengkapi.
Jadi strategi backlink yang cerdas bukan soal pilih salah satu, melainkan tahu kapan dan bagaimana pakai keduanya. Semoga penjelasan ini bikin kamu lebih percaya diri atur link building!
Tags
Bagikan Artikel
rizqy
AuthorDigital Marketing Expert & SEO Specialist yang membantu bisnis meningkatkan visibilitas online melalui strategi pemasaran digital yang terukur dan efektif.



